a l u r a in 2022 _ Gambar alam, Fotografi alam, Estetika alam.jfif


⚠️ Disclaimer;

This is just a work of fiction for entertainment purpose.


Mungkin di semesta yang lain, dirinya lebih beruntung daripada Ia yang ada di semesta yang ia tinggali ini. Entah, bisakah hal ini disebut sebagai ketidak beruntungan dalam hidupnya? Sejak awal dirinya terlahir di keluarga ini, sebuah keluarga yang terbilang lebih dari cukup, sederhananya mereka dipanggil sebagai keluarga bangsawan. Mungkin orang lain melihat dirinya begitu beruntung, yang orang lain ketahui, dirinya selalu berkecukupan, tak pernah sekalipun merasakan kekurangan, selalu dilimpahi begitu banyak cinta dan kasih sayang, materi selalu mengalir di hidupnya. Tetapi, bisa kah Sienna menyebut dirinya kali ini sebagai orang yang kurang beruntung?

“Nona, Tuan Talos meminta Anda untuk segera bersiap-siap. Dua puluh menit lagi Pangeran Irwin dan ombongan dari kerajaan akan segera datang menjemput Nona.”

Pagi ini, pagi-pagi sekali, bahkan ketika dirinya baru saja membuka matanya, hal yang pertama terdengar di kedua telinganya adalah hal yang tak ingin gadis ini dengar sama sekali.

“Uh, Bibi, bisa tidak aku pergi saja sekarang dari sini? Sungguh aku tak ingin menemui pria itu dan orang-orang kerajaan. Bibi…” gadis itu langsung bangun dari ranjang tidurnya, menyibak selimut yang menutup seluruh tubuhnya, mencoba merayu perempuan di hadapannya.

Perempuan yang merupakan pelayan keluarga, yang mengasuhnya sejak kecil itu hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepalanya. “Nona, maafkan saya, saya tahu Nona tak mencintainya, tapi Nona, Tuan Talos sangat membutuhkan bantuan Nona saat ini.”

“Alasan yang sangat klise bukan? Menjodohkan putrinya dengan keluarga kerajaan agar keluarganya menjadi lebih makmur,” gadis ini merasa tak senang sama sekali, terlihat dari raut wajahnya, alisnya mengkerut, dan bibirnya mengerucut, kedua tangannya terlipat di depan dada.

“Bibi juga harus ingat, aku sudah memiliki kekasih, aku tak ingin meninggalkannya apapun yang terjadi.”

“Nona.. Nona tahu sendiri, Tuan Talos tak pernah menyukai kekasih Nona Sienna,” jawab pelayan itu hati-hati, seraya menyiapkan beberapa potong pakaian milik nona majikannya.

“Ayahku tak punya alasan apapun untuk tak menyukainya. Rigel orang baik, Ia pun berasal dari keluarga berada, bukan seperti yang ayahku pikirkan,” sergah Sienna merasa tak terima, walaupun memang benar ayahnya tak menyukai Rigel sebagai kekasihnya.

Entah apa yang menjadi alasan ayahnya menolak lelaki pilihannya itu, yang jelas-jelas memang sangat Ia cintai, begitupun sebaliknya.

“Sienna, apa yang sedang kamu lakukan? Segera bersiap dan menunggu di ruang pertemuan,” di tengah perdebatan Sienna dengan pelayannya, ayahnya, Talos Balvin Ormanda, tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya dan menginterupsi perdebatan antara putrinya dan pelayannya.

“Ayah, kita sudah pernah membahasnya kan? Aku tak mau menikah dengan pria yang tak pernah ku cintai,” tegas Sienna pada sang ayah.

“Ayah tak menerima bantahan untuk ketiga kalinya, Sienna. Lekas bebersih diri dan berganti pakaian, tak ada waktu lama. Pangeran Irwin dan seluruh rombongan kerajaan akan segara tiba.”

Ayah Sienna bahkan tak memberi kesempatan putrinya untuk berbicara, Pria paruh baya itu berlalu begitu saja setelah memerintahkan putrinya utuk berbegas. Maka Sienna tak ada pilihan lagi. Sebenarnya dirinya sangat paham, begitu paham tentang alasannya ayahnya yang memaksanya untuk menerima pinangan Pangeran Irwin, tetapi nuraninya dan hatinya menolak untuk menerima. Sebab Sienna memiliki pria yang sangat Ia cintai sepenuh hatinya, Rigel. Rigel Merrick Chevalier, adalah pria yang berhasil mengisi seluruh isi hatinya, pria yang berani mengorbankan apapun untuknya hanya untuk melindungi dirinya. Ia tak membutuhkan laki-laki lain karena Ia telah memiliki Rigel di hidupnya.