TDD (Test Driven Development)

Menguasai dasar-dasar coding sebenarnya sudah cukup untuk memulai karir sebagai software engineer. Adapun demikian, untuk membuat software yang baik, kita perlu tahu bagaimana memastikan bahwa semua fitur yang kita buat sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Salah satu caranya adalah dengan menerapkan test driven development (i.e: membuat test duluan sebelum coding).

Di python, ada package unittest yang berfungsi untuk menunjang kebutuhan ini: https://www.geeksforgeeks.org/unit-testing-python-unittest/

• Flow: 👨🏾‍💻create test → 🔴run test → 👨🏾‍💻coding → 💚run test → 👨🏾‍💻optimize code → 🔁repeat

  Contoh flow TDD

• Mengapa TDD?

  • Melenyapkan ketakutan (i.e: kode ini boleh dihapus nggak ya? sepertinya kok tidak perlu)
  • Mengurangi peluang merusak sesuatu yang sudah berjalan (i.e: membuat fitur baru, merusak fitur lama)
  • Encourage untuk menjalankan test sesering mungkin (i.e: tidak perlu menunggu hasil test dari QA)

• Apa yang sangat perlu di test?

  • Kode yang sering dilalui
  • Kode yang sering diubah

Pyramid Testing

Biasanya ada beberapa tahapan dalam melakukan testing:

• Unit Test
  • Hanya menguji kode secara internal (tidak membutuhkan komponen lain)
  • Bisa dilakukan sesering mungkin
  • Biasanya tanggung jawab developer (TDD)
• Integration test
  • Menguji saat kode kita berinteraksi dengan komponen lain (database, service lain)
• UI Test/End to end
  • Menguji secara keseluruhan

https://medium.com/android-testing-daily/the-3-tiers-of-the-android-test-pyramid-c1211b359acd