Di chapter sebelumnya kita telah belajar dan mengenal tentang profil resiko dalam berinvestasi.

Sudah kamu pikirkan kah kira-kira kamu termasuk yang mana?

Di chapter ini kita akan membahas berbagai instrumen investasi yang lebih mendetail. Dengan begitu pengetahuan kamu terhadap instrumen investasi ini semakin komprehensif dan jadi bekal yang baik untuk kebiasaan investasi kamu.

Instrumen investasi yang akan kita bahas adalah deposito, emas, reksadana, saham, peer to peer lending, mata uang asing, dan cryptocurrency.

Mari kita bahas satu persatu.

Deposito

Deposito pada dasarnya adalah kita meminjamkan uang ke bank dengan periode tertentu, lalu bank akan menggunakannya untuk diputar lagi misalnya memberi pinjaman berbunga ke nasabah.

Setelah di akhir periode kita akan mendapatkan bunga sesuai yang berlaku.

Untuk periode nya ada yang 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan. Semakin lama periode nya kita akan mendapatkan lebih banyak bunga.

Oh iya, umumnya selama periode, kita tidak bisa mengambil uang kita. Namun beberapa Bank sekarang sudah mengubah aturan sehingga kita bisa taruh uang di deposito, lalu misalnya sewaktu-waktu butuh bisa diambil.

Deposito cocok untuk investor yang cari aman karena relative hampir beresiko. Selama bank masih berdiri belum bangkrut, uang kita masih ada.

Untuk bunga sendiri, rata-rata Bank di Indonesia memiliki bunga 5% hingga 6% per tahun. Ini masih relative lebih tinggi dari rata-rata inflasi yang sebesar 4% pertahun.