Ansible adalah automation tool yang digunakan untuk:
- Provisioning (membuat resource di cloud atau on-prem).
- Configuration management (install software, update config, patching).
- Orchestration (koordinasi antar service/server).
Ansible menggunakan pendekatan agentless, artinya tidak perlu install agent di server yang dikelola. Cukup ada SSH (untuk Linux/Unix) atau WinRM (untuk Windows). berikut adalaha cara kerja dari ansible
.png)
Control Node
- Mesin tempat Ansible dijalankan.
- Di sinilah kita tulis playbook (instruksi automation) dan menjalankannya.
Jika Ansible Membuat Resource (Create Resource)
- Ansible menggunakan module provider (misalnya AWS, GCP, Azure, DigitalOcean).
- Module ini berkomunikasi dengan API provider melalui HTTP/HTTPS.
- Contoh: module
ec2_instance akan memanggil AWS API untuk membuat VM/EC2 instance.
Protocol yang dipakai: HTTP/HTTPS ke API provider.
Jika Ansible Mengelola Resource yang Sudah Ada (Existing Resource)
- Resource sudah ada (misalnya VM/Server).
- Ansible masuk ke managed node (VM/Server) dengan SSH (Linux/Unix) atau WinRM (Windows).
- Setelah terkoneksi, Ansible menjalankan perintah/config sesuai playbook.
Protocol yang dipakai: SSH/WinRM untuk mengelola resource.