Apa itu Web3?

Dalam modul ini kita akan menjelajahi arti dari istilah ‘web3’. Cara paling mudahnya adalah membandingkan Web3 dalam konteks cara menjelajah internet sebelumnya, yaitu Web1 dan Web2.

Web1 (1980s - awal 2000an)

Pada fase pertama Internet, Web1, sebagian besar penyedia konten hanya memberikan bacaan sehari-hari dengan konten dan informasi online.

Karena konsumen hanya bisa membaca informasi atau konten online, dan belum bisa berinteraksi dengannya, maka Web1 sangat statis.

Ketika Anda memikirkan tentang Web1, bayangkan Internet Explorer, Yahoo, atau Netscape. Biasanya perusahaan Web1 membangun produknya di atas open protocol.

Apa itu Web2?

Seiring berjalannya waktu, internet menjadi sangat didominasi oleh empat raksasa yang kita kenal saat ini sebagai Apple, Amazon, Facebook, dan Google. Web2 juga melihat ledakan penggunaan ponsel pintar, dan sebagian besar penggunaan internet dilakukan melalui aplikasi mobile dan perangkat keras yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan ini. Meskipun ini berarti lebih banyak orang dapat berpartisipasi dalam internet, itu juga berarti internet semakin dikontrol oleh platform digital terkemuka.

Mengapa ini menjadi masalah? Di internet terpusat yang kita kenal saat ini, Apple dapat memotong 30% dari semua unduhan aplikasi berbayar dan pembelian dalam aplikasi, Twitter dan Facebook dapat menonaktifkan Presiden Amerika Serikat, dan konsumen memiliki lebih sedikit privasi, keamanan, dan kontrol terhadap informasi online mereka daripada sebelumnya.

Kita juga melihat banyak pelanggaran data yang terjadi di seluruh Web2 yang mengarah pada penurunan keamanan dan privasi data pribadi. Ketika data pengguna diretas, mudah bagi mereka untuk menjadi korban pencurian identitas, serangan pribadi, dan sebagainya.


Apa itu Web3?

Web3, internet masa depan yang sedang kita tuju, adalah internet terdesentralisasi. Dengan Web3, Internet lebih dikelola oleh “kita semua”, bukan dimiliki oleh entitas terpusat. Dunia Web3 adalah dunia yang memiliki protokol open-source sebagai basisnya. Web3 mendesain ulang layanan dan produk internet sehingga menjadi bermanfaat bagi banyak orang, bukan satu entitas tertentu.

Web3 meningkatkan web yang kita kenal hari ini dengan membuatnya terdesentralisasi (decentralized), terdistribusi (distributed), terbuka (open), tidak memerlukan kepercayaan (trustless), dan tidak memerlukan izin (permissionless).


Rangkuman